Keterangan Gambar : Ahmad Aldo Riwaldi pemuda laksmana melayu Kota Dumai menuntut hak agar pemuda bisa bekerja atau perusahaan enyah dari negeri Melayu.
DUMAI- kabar duka masih saja menyelimuti pemuda pemudi tempatan Kota Dumai. Begitu Banyak perusahaan yang berdiri ternyata sama sekali tidak mengurangi angka pengangguran, pemuda tempatan masih saja jadi penonton dan tidak bisa bekerja di tanah kelahirannya sendiri.
"Hal ini tentu sangat miris sekali, banyak pemuda pemudi tidak bisa bekerja dirumahnya sendiri. Lalu, untuk apa perusahaan berdiri di tengah tengah kota Dumai yang di cintai ini,"kata Ahmad Aldo Riwaldi dengan lantang selaku Pemuda Laksamana Melayu Kota Dumai saat jumpa Awak media Rabu, 12 November 2025.
Aldo mengatakan, Perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Dumai seolah olah hanya mementingkan perusahaannya saja dan tidak mengutamakan anak tempatan untuk bekerja di perusahaan yang setiap hari memberikan kami polusi.
"Untuk apa berdirinya perusahaan di Dumai ini, kalau Pemuda pemudi masih juga pengangguran tidak bisa bekerja. Jangan cuma bisa menggerus keuntungan di tanah kelahiran kami,"tegas Aldo.
Selain itu, Aldo juga menyebutkan bahwa dengan banyaknya pemuda menganggur karena DPRD dan Pemko di Dumai ini terkesan tutup mata.
" Pemko kota dumai menutup mata terhadap tenaga kerja lokal, lebih memilih tenaga dari luar kota, bahkan luar provinsi. Sementara DPRD kota Dumai dinilai tidak berani bersuara dan hanya sibuk pencitraan,"tuturnya.
Lebih lanjut, Aldo juga menyampaikan bahwa pemuda pemudi tempatan kota Dumai ini bukan bodoh seperti yang mereka pikirkan. Disini masih ada anak anak yang punya ilmu dan bersekolah.
"Kami pemuda juga punya ilmu sekolah, mulai dari tingkat SMA, sarjana dan skill lainnya. Kalau hanya orang luar saja yang terus bekerja, pemuda hanya menonton saja, dimana keberpihakan pemerintah dan DPRD? Jangan cuma pandai tampil pencitraan di media, tapi diam saat rakyat sendiri susah, tegas Aldo dengan nada kesal.
Aldo mewakili pemuda ingin menantang DPRD dan Pemerintah Kota Dumai agar benar-benar berani mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan yang mengabaikan tenaga kerja lokal.
Kalau DPRD dan Pemko Dumai memang punya nyali, tunjukkan! Buat aturan tegas dan awasi penerapan tenaga kerja lokal di setiap perusahaan.
"Sudah jelas perusahaan melanggar peraturan yang berlaku perusahaan wajib mengutamakan anak daerah. Apabila keluh kesah kami tidak direspon, maka kami akan buat kejutan nantinya."tutupnya
Tulis Komentar