PEKANBARU - Partai Nasdem kembali menambah amunisi daftar calon legislatif yang akan bertarung di 2024. Terbaru, tokoh muda asal Siak yang juga Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Dr.Afni Zulkifli diketahui bergabung dalam partai besutan Surya Paloh itu. Afni yang juga dikenal sebagai Dosen dan Jurnalis profesional itu akan maju bertarung merebut kursi di DPRD Riau dapil Siak-Pelalawan.
"Setelah direstui Suami, Ayah, Ibu, Mertua, dan keluarga, maka InsyaAllah, iya saya maju ke gelanggang pemilihan legislatif Februari 2024 mendatang. Bismillah. Sementara ini Dapil Siak-Pelalawan," tulis Afni dalam akun media sosialnya.
Keputusan untuk maju ke gelanggang politik kata Afni, bukan karena 7 tahun terakhir ia bersama Siti Nurbaya, Menteri yang berasal dari Nasdem. Bukan juga karena ambisi, karena buktinya mengabdi tak mesti harus terjun ke politik.
Namun sampai pada satu titik, Afni menyadari bahwa nafas panjang perjuangan di negara demokrasi seperti Indonesia, tidak bisa hanya sekedar membangun narasi, atau membangun aksi seolah diri paling hebat sendiri.
"Tapi satu-satunya jalan memperjuangkan keadilan, kesetaraan, dan membantu masyarakat banyak hanya bisa bila masuk ke ceruk-ceruk kekuasaan dengan amanah," tulis alumni Pondok Pesantren Dar El Hikmah Pekanbaru ini.
Titik balik yang membuatnya berlabuh masuk Nasdem disebabkan cerita Siti Nurbaya tentang Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. Tidak ada kewajiban 'setoran' dan Siti hanya diminta untuk menjadi Menteri yang baik dan jujur. Bela rakyat.
Bahkan jika kurang uang, Surya Paloh meminta Menteri-nya jangan korupsi. Uniknya jika si Menteri kurang uang dalam menjalankan tugas maka harus lapor agar dibantuin solusinya demi untuk masyarakat. Ini bagi Afni membuktikan bahwa Partai Nasdem adalah benar sebagai Partai tanpa mahar.
"Cerita itu saya saksikan sendiri selama 7 tahun terakhir. Jadi mantaplah saya berlabuh disini. Berhubung hanya bermodal niat baik, saya hanya berharap calon pemilih di 2024 mendatang semakin cerdas. Tidak semata memilih duit melainkan kualitas. Semakin bisa membedakan yang mana loyang atau emas" harap Afni.
Afni menjadi Tenaga Ahli Menteri di usia 30 tahun, salah satu Tenaga Ahli termuda yang pernah ada di KLHK. Alih-alih duduk manis di kantor Jakarta, mantan Pemred Pekanbaru Pos yang pernah menjadi wartawan Istana Kepresidenan ini justru lebih sering berada di Riau, kampung halamannya.
Ia aktif turun ke kampung-kampung melakukan pendampingan dan jemput bola persoalan di masyarakat yang berkaitan dengan lingkup kerjanya. Berbagai program Nasional telah dibawanya ke Riau, seperti RHL, KBD, KBR, Proklim, Perhutanan Sosial, TORA, dan lainnya.
Selain itu sosoknya juga aktif sebagai Dosen di salah satu perguruan tinggi di Riau. Diundang menjadi pembicara dalam berbagai forum Nasional, serta pernah menjadi delegasi Indonesia mengikuti Konferensi PBB berkaitan tentang Perubahan Iklim di Glasgow, Skotlandia dan Mesir.
Afni tercatat aktif mengeluarkan berbagai artikel ilmiah terkait hasil risetnya tentang kebijakan lingkungan. Sebagai seorang jurnalis, Afni juga dikenal sebagai penulis berita investigasi, menjuarai lomba karya jurnalistik, melakukan peliputan ke berbagai negara dan menjadi lulusan terbaik uji kompetensi wartawan dari Lembaga Pers Dr.Sutomo Jakarta.
Sementara itu berbagai dukungan terbaca dari komentar di medsos Afni. Salah satunya datang dari penggiat lingkungan mangrove Jumadi Afrizan.
"Kami selaku penggiat lingkungan butuh sosok seperti beliau ini, tak hanya bicara di meja dan medsos saja, beliau sangat aktif ke tingkat tapak mendengar dan merespon keluhan-keluhan masyarakat, dan memberikan solusi dari masalah yg kami hadapi. Semoga beliau diizinkan Allah SWT menjadi wakil rakyat di tingkat provinsi, Dapil Siak Pelalawan. Allahu Akbar," tulis Jumadi.(Rls)
Tulis Komentar