Parah, Selevel KSOP Kelas II Cuma Bantu Rp 100 ribu, Syahbandar Diminta Angkat Kaki dari Pakning

$rows[judul] Keterangan Gambar : Kantor KSOP Kelas II Tanjung Buton di Sungai Pakning
Laporan : Andhika Bugis
 

SUNGAIPAKNING - Parah dan memalukan, sekelas Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Tanjung Buton di Sungai Pakning hanya membantu Rp 100 ribu, untuk kegiatan Santunan Anak Yatim yang digelar dua organisasi besar Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Bukit Batu dan Forum Wartawan Bukit Batu Siak Kecil dan Bandar Laksamana (FWBS) Sungai Pakning.

Padahal perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya di Bukit Batu seperti Pertamina RU II Sungai Pakning, PT Pelindo, PT BBHA, PT SPM dan lainnya mengakomodir proposal KNPI Kecamatan Bukit Batu dan FWBS Sungai Pakning, masing - masing sebesar Rp. 2,5 juta dan di atas Rp 1 juta untuk kegiatan tahunan santunan anak yatim dua organisasi itu.

Menanggapi nominal bantuan yang terlalu rendah dari KSOP Kelas II Tanjung Buton di Sungai Pakning tersebut, Ketua FWBS Sungai Pakning Darmayanto meradang dan langsung mengutus anggotanya untuk mengembalikan Rp. 100 ribu tersebut kepada managemen KSOP.

"Ini sudah keterlaluan, selevel KSOP Kelas II yang membawahi tiga Kabupaten cuma menyumbang Rp 100 ribu. Benar - benar tak menghargai kita sebagai organisasi tempatan, padahal dana proposal tersebut akan kita salurkan ke anak yatim sore ni," geram Darmayanto, Jumat (31/5/2019).

Uang Rp 100 ribu dari KSOP itu bahkan kata Darmayanto tidak cukup untuk menyantuni 1 orang anak yatim. Oleh karenanya FWBS memutuskan untuk mengembalikan dana dari tersebut karena dianggap sebagai penghinaan kepada organisasi wartawan. 

"Kalau begini respon mereka, kita minta KSOP angkat kaki saja dari Pakning, sebab tak ada manfaatnya untuk masyarakat maupun organisasi di daerah ini," kesalnya lagi.

Hal senada disampaikan Ketua KNPI Kecamatan Bukit Batu Erwin Syah Putra, S.PSi, ditegaskannya jajaran organisasi semi plat merah itu juga mengembalikan dana proposal dari KSOP Kelas II Tanjung Buton di Sungai Pakning.

"Baru sekali ini proposal KNPI diakomodir Rp 100 ribu, parahnya ini dari instansi pemerintah selevel KSOP yang berada di bawah Kementrian Perhubungan. Benar - benar memalukan dan sedikitpun mereka tak menghargai organisasi di daerah, oleh karena itu kita pulangkan saja, dan tak akan memasukkan proposal kegiatan apapun ke intansi tersebut, karena kita anggap tak bisa bermitra dengan baik," pungkas Erwin yang juga wartawan Pekanbaru Pos (Riau Pos Group) ini.

Lebih lanjut dikatakannya tanpa partisipasi KSOP kelas II Tanjung Buton Wilker Sungai Pakning, KNPI Bukit Batu dan FWBS Sungai Pakning tetap akan melaksanakan kegiatan santunan anak yatim sebagai agenda rutin tahunan.

"Hari ini kita bersama FWBS tetap akan melaksanakan kegiatan santunan terhadap puluhuan anak yatim Kecamatan Bukit Batu, yang kita gelar di Mesjid Al Quro Desa Pakning Asal. Selain KSOP kita berterimakasih kepada seluruh perusahaan yang turut berpartisipasi dan bermitra dengan baik selama beberapa tahun terakhir," tuturnya.

Sementara itu juru bayar bagian Tata Usaha KSOP Kelas II Tanjung Buton di kantor Sungai Pakning, Maharani mengatakan bahwa instansinya tidak memiliki anggaran untuk proposal kegiatan organisasi.

"Kami tidak ada anggaran untuk proposal organisasi," kata Maharani kepada anggota FWBS dan KNPI Bukit Batu yang mengembalikan dana proposal kepadanya.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)