Keterangan Gambar : Kepala DLH Bengkalis Basuki Rakhmad ikut menanam pohon
Wujud Kolaborasi Menjaga Pesisir Negeri Junjungan
BENGKALIS — Semangat menjaga lingkungan terus digelorakan Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Pemkab Bengkalis ambil bagian dalam kegiatan penanaman 1.000 bibit mangrove bersama Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (HIMA Persis) Riau dan Polda Riau, yang dipusatkan di pesisir Pantai Prapat Tunggal, Kecamatan Bengkalis.

Aksi ini merupakan rangkaian kegiatan Musyawarah Wilayah (Muswil) VI HIMA Persis Riau, sekaligus wujud nyata sinergi multi pihak dalam menjaga ekosistem pesisir Bengkalis dari ancaman abrasi.
Kolaborasi Nyata untuk Pesisir Bengkalis

Kegiatan penanaman mangrove ini juga menjadi bagian dari program Green Policing Polda Riau. Program tersebut menekankan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan, edukasi konservasi, serta aksi nyata menjaga kelestarian alam di seluruh wilayah Riau.
DLH Bengkalis hadir sebagai mitra strategis, memastikan proses penanaman dilakukan sesuai standar dan bibit yang ditanam merupakan jenis mangrove lokal yang mampu beradaptasi dengan kondisi pesisir Bengkalis.
Kepala DLH Bengkalis Basuki Rakhmad mengapresiasi langkah HIMA Persis dan Polda Riau yang memilih Bengkalis sebagai lokasi gerakan penghijauan pesisir.
“Bengkalis adalah wilayah dengan garis pantai yang panjang dan rentan abrasi. Gerakan menanam mangrove seperti ini sangat membantu memperkuat ekosistem pesisir. Kami di DLH tentu menyambut baik kolaborasi seperti ini,” ujar Basuki.
Ia menambahkan bahwa penanaman mangrove bukan hanya seremonial, tetapi investasi jangka panjang untuk keberlanjutan lingkungan.
“Setiap mangrove yang ditanam hari ini adalah benteng alami beberapa tahun ke depan. Karena itu, DLH berkomitmen memastikan bibit ini tumbuh dan dirawat. Mangrove harus menjadi gerakan bersama, bukan hanya slogan,” tegasnya.
Peran Mahasiswa dan Aparat dalam Gerakan Hijau
HIMA Persis Riau menyebut kegiatan ini sebagai “aksi konkret mahasiswa” dalam membumikan semangat hijau. Sementara Polda Riau menilai generasi muda memiliki peran besar sebagai agen perubahan yang mampu mendorong budaya peduli lingkungan di masyarakat.
DLH Bengkalis melihat dua kekuatan ini—mahasiswa dan aparat—sebagai elemen penting dalam membangun kolaborasi lintas sektor.
“Kami ingin kegiatan seperti ini menjadi budaya baru di Bengkalis. Kolaborasi antara pemerintah, mahasiswa, komunitas, dan aparat kepolisian adalah energi besar yang harus terus dijaga,” tambah Basuki.
Manfaat Mangrove bagi Bengkalis
Sebagai daerah kepulauan, Kabupaten Bengkalis menjadikan mangrove sebagai salah satu benteng ekologis terpenting. Mangrove mampu:
Menahan abrasi pantai
Menjadi habitat biota laut
Melindungi kawasan pesisir dari gelombang tinggi
Menyerap karbon dan menjaga kualitas udara
Mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat pesisir
Harapan ke Depan
DLH Bengkalis menegaskan bahwa aksi lingkungan seperti ini akan terus digelorakan. Upaya konservasi harus menjadi kebiasaan, bukan hanya seremoni.
“DLH siap membuka ruang bagi siapa pun yang ingin bersama menanam, merawat, dan menjaga kawasan pesisir kita. Bengkalis bisa menjadi model daerah hijau di pesisir Sumatera jika semua pihak bergerak,” tutup Basuki.
Tulis Komentar